Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik pada musim kemarau dan pengairan yang cukup. Kekeringan mengakibatkan banyak bunga yang gugur. Lebih-lebih bila disertai dengan angin kering. Tanaman tomat memerlukan sinar matahari yang cukup. Kekurangan sinar matahari menyebabkan tanaman tomat terserang penyakit, baik parasit atau non-parasit. Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai dari tanah pasir sampai tanah lempung. Tanah yang selalu tergenang air membuat tanaman menjadi kerdil dan mati (Hamidi, 2017). Berikut merupakan tahap-tahap yang perlu dilakukan ketika akan melakukan budi daya tanaman tomat.
Langkah pertama yakni, waktu penyiapan lahan dilakukan bersamaan dengan penyiapan bibit. Dalam persiapan tersebut perlu dilakukan pembersihan dan pengolahan lahan. Lahan dibebaskan dari segala macam rumput, semak, dan tanaman lain yang tidak berguna. Selain itu, akar tanaman dan kotoran lain juga perlu dibersihkan.
Langkah yang kedua adalah pengolahan tanah dilakukan dengan cara mencangkul tanah sedalam 25—30 cm atau lebih. Semakin dalam akan semakin baik karena perakaran tomat cukup dalam. Mencangkul berarti membalikkan tanah sehingga lapisan tanah yang banyak mengandung humus posisinya jadi di bawah. Agar tujuan pengolahan tanah tercapai maka setelah dicangkul tanah dihaluskan supaya lapisan atas dengan lapisan bawahnya tercampur. Selanjutnya, tanah yang sudah selesai dicangkul disemprot dengan Velum Prime® 400 SC yang bertujuan untuk membunuh nematoda yang dapat menyerang akar tanaman sehingga melindungi akar dari awal tanam hingga waktu panen tiba.
Langkah yang ketiga yakni, pemberian pupuk kandang yang telah matang karena pupuk kandang yang belum matang dapat membawa penyakit. Tujuan pemberian pupuk adalah untuk menambah zat-zat hara di dalam tanah serta memperbaiki struktur tanah. Zat hara tersebut penting untuk pertumbuhan tanaman. Sedangkan struktur tanah yang baik akan memudahkan akar menyerap zat hara tersebut. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara disebar secara merata atau diberikan pada setiap lubang tanaman. Bila pupuk diberikan dengan cara disebar maka kebutuhannya sekitar 10—20 ton/ha atau 10—20 kg/m2. Sedangkan kebutuhan pupuk yang diberikan dalam lubang tanam sekitar 0,5—1 kg/lubang. Tanah yang telah tercampur dengan pupuk didiamkan selama seminggu. Setelah itu, dibuat bedengan dengan lebar 100—120 cm, tinggi 30 cm, dan panjangnya sesuai lahan. Jarak antar bedengan sekitar 30 cm.
0 Comments